Ngomong “I Love Indonesia” & “I Love Nasi Goreng” bisa bikin bule tajir atau kita yang FOMO?

penulisbajakkan
4 min readFeb 8, 2024

--

Banyak dari kita melihat beberapa orang-orang pendatang dari luar negri, yang biasanya kita sebut “bule” mau itu dari negara manapun.

Photo by Michel Stockman on Unsplash

Bule (dibaca bu-lé) adalah kata slang yang umumnya digunakan di Indonesia keturunan asli Eropa. Istilah ini dahulu juga digunakan untuk menggambarkan orang-berwarna kulit terang. Kedatangan Bule ke Indonesia ada yang hanya sekedar mengunjungi dan ada yang menetap di Indonesia, tidak banyak juga bule-bule memilih untuk menetap di Indonesia ada yang dikarenakan sudah nyaman dengan lingkungan di Indonesia yang sangat jauh berbeda dengan negara-negara luar terkhusus kepada negara-negara eropa yang menuntut biaya yang relatif tinggi dalam memenuhi kecukupan.

Photo by Killian Pham on Unsplash

Indonesia memiliki banyak pulau termasuk kepada tempat wisata yang eksotis untuk para-para pengunjung dari luar negri, tidak salah bahwasanya Bali adalah tempat dimana Bule berkumpul.

Ada juga Bule-Bule yang mengunjungi pulau-pulau lainnya akan tetapi tidak banyak, seperti sebelum mereka berangkat dari rumah — mereka hanya mengetahui lokasi yang indah dan terbuka kepada pengunjung hanyalah Bali.

Akan tetapi kenapa Bule-Bule lebih nyaman tinggal di Indonesia dari pada di Negaranya sendiri?

Photo by Jacek Dylag on Unsplash

Adanya beberapa statement yang berkaitan tentang alasan kenapa Bule-bule lebih nyaman tinggal di Indonesia tidak hanya dengan lingkungan yang nyaman, biaya hidup yang rendah dan mudah sangat bergaul tetapi tidak banyak juga dari mereka yang meraup keuntungan dengan ke fomo-an orang Indonesia kepada orang-orang luar dan akhirnya mendatangkan keuntungan yang melimpah bagi mereka.

Banyak sekali beberapa komentar yang muncul dengan naiknya kepopularitasan Bule di Indonesia dengan kata-kata “SDM INDONESIA YANG RENDAH & FOMO!”

Komentar itu sebenarnya betul adanya dikarenakan kita sangat jarang melihat orang-orang dari luar negri, terkesan melihat seperti mainan robot yang baru di gerai mainan.

Ke FOMO-an Kita kepada sesuatu yang baru adalah sumber keuntungan bagi Bule

Photo by freestocks on Unsplash

Kita sendiri sangat terkenal sanjung kepada pendatang luar negri dan kenapa mereka mengatakan bahwasanya orang Indonesia adalah orang yang sangat mudah didekati karena orang Indonesia lebih mudah di eksploitasi kepada suatu kata-kata yang menjunjung Indonesia.

Kata-kata yang pertama kali populer adalah “Aku suka nasi goreng” ini adalah kata-kata yang dilontarkan seorang bule yang mengunjungi warung makan di Indonesia lalu direkam oleh seseorang yang berada di warung tersebut dan tidak berapa lama setelah itu viral dan banyak ditonton. Banyaknya dari kita langsung menyanjung dan respect, bahkan ada yang sudah tau akal busuk dari Bule tersebut — akan tetapi kita tidak boleh berburuk sangka kepada sesuatu, mungkin mereka belum pernah memakan nasi goreng di negara mereka sendiri.

Pribumi nyari duit susah sampai mati, Pendatang nyari duit cuma numpang bilang “AKU SUKA INDONESIA” cuan langsung ngalir.

Beberapa orang ada yang setuju dengan statement ini dan ada yang tidak setuju dengan menujuk kepada SDM kita sendiri sangatlah rendah dan mudah di eksploitasi dengan sifat respect dari pendatang.

Banyak juga pendatang-pendatang yang ingin mengubah nasib di Indonesia terkenal lebih murah daripada warga Indonesia sendiri. Ada juga Bule-bule yang sudah tau bagaimana permainan di Indonesia. Menjunjung tinggi Indonesia dan mendapatkan simpati lalu diundang ke beberapa stasiun televisi.

Biaya hidup yang relatif murah daripada negara luar, membuat beberapa pendatang luar negri sangat senang dan menetap di Indonesia. Cara untuk mereka rise on the top pun bisa dibilang mudah dari pada yang lainnya.

Sampai kapan menyalahi nasib?

Photo by Stefano Pollio on Unsplash

Kita sendiri tau bahwasanya tidak banyak juga orang-orang kita yang juga sukses di negri orang. Mungkin cara yang kita lakukan terbilang berbeda dengan mereka, akan tetapi sebenarnya menurutku mau bagaimanapun kita masih bisa tetap bersaing dengan para-para pendatang.

Menyalahkan keadaan juga tidak ada hasilnya, walaupun kenyataan emang pahit, toh dari dulu kita hidup juga saling menyenggol satu sama lain untuk bisa naik ke atas?

Solusi untuk kita adalah mempelajari hal-hal yang baru sekiranya bersifat produktif dan menguntungkan kepada kita, bukan hanya terdiam lalu menyalahkan kondisi yang terjadi.

Saya tidak pro kepada siapapun, dan apapun statement tentang pendatang-pendatang luar yang memiliki akal busuk ke Indonesia saya juga tidak mematahkan pernyataan tersebut karena ada buktinya. Karena kita adalah manusia yang memiliki sifat seperti Iblis ataupun Malaikat.

Mengurangi sifat yang sangat berlebihan kepada orang-orang pendatang kepada sanjungan di Negara kita adalah hal yang sebenarnya harus kita lakukan dari sekarang, bukan bertindak biasa-biasa saja akan tetapi tidak berlebihan dalam memuji.

Sekira saya hanya seperti itu, jika ada masukan atau kesalahan dari article saya.

Saya minta maaf.

--

--

penulisbajakkan
penulisbajakkan

Written by penulisbajakkan

Discussion and write about anything i want | contact me: arelabdulharist@gmail.com ||

No responses yet